Rabu, 10 November 2010

Satin For Batik

GOLD 101, All Size (S - XL)
IDR 125.000

 BLUE 101, All Size (S - XL)
IDR 125.000

 BLACK 101, All Size (S - XL)
IDR 125.000

MAROON 100, All Size (S - XL)
IDR 125.000
GREEN LIME 101, All Size (S - XL)
IDR 125.000

>> FREE SHIPPING COSTS TANGERANG <<

Tip and Trick How to Take Care of Batik



There are something which you need to pay attention to batik cloth to caring or cloth them remaining beauty among others shall be as follows :

  1. Cleaning a batik cloth by using hair shampoo. Previously, dissolving shampoo first till no more part of jelling. Afterwards newly batik cloth plunged. You also can use special detergent soap for the cloth of batik, which is sold in the market.
  2. If washing batik don't be rubb and don't use detergent. If your batik is not too dirty, you can clean it with warm water. But if your batik is hit by stain it is enough to clean it with toilet soap. However if its stain still there, you may use the peel of orange to the dirty part. Don't clean batik cloth by using washing machine.
  3. After the dirt has lose, you have to put to the shady place but you don't to need to extort it, let the cloth run dry naturally. At the time of putting to the sun you better draw part of cloth edge to be re-folded cloth fibre like former.
  4. Avoid ironing directly, if too tousled you can spray water above your batik cloth then arrange in be the layers to your batik with other cloth. This matter to avoid your batik cloth hit by direct heat of iron.
  5. When you wish to give deodorant and softener of cloth on batik tulis, don't be sprayed directly. Previously, close over first cloth with newspaper, then spray the deodorant and the softener of cloth. you better not spray direct perfume or perfume to clothes or cloth of silk batik have natural colourant.
  6. After ironed you would better kept your batik in plastic in order not to be eaten by moth. You would better not to give camphor because this is solid substance is too hard so that can destroy your batik cloth. It is better you give wrapped peppercorn with last tissue pack into your wardrobe to dissipate moth. Or you can use previous fragrant root and you dyed into hot water is later put to the sun, is then died again into hot water and put to the sun. After the fragrant root runs dry you newly can use it.


Indonesian Batik

Selasa, 09 November 2010

Contoh Batik Indonesia

BATIK BANYUMAS

BATIK PEKALONGAN

BATIK MADURA

BATIK TIGA NEGERI

Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.